. LEARNING GROUP: Puisi Lama

Listen The Music


Music

You are the...........th Visitor

Saturday, October 9, 2010

Puisi Lama


Contoh-Contoh Puisi Lama

1.      Mantra
Mantra ialah bentuk puisi lama yang tertua, mantera berbait-bait. Kalimatnya ada yang berirama ada yang tidak. Yang dipentingkan adalah iramanya. Makin kuat iramanya makin besar tenaga gaib yang ditimbulkan. Hanya orang yang ahli yang boleh mengucapkan mantera, misalnya pawang atau dukun.
Tujuan mantera adalah sebagai penangkal bala.
Contoh mantra:
Assalammualaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu

2.      Bidal
Bidal ialah perbandingan dan kiasan lama, yang berbentuk kalimat atau ungkapan tetap.
Contoh bidal:
Jika kail panjang sejengkal, jangan laut hendak diduga.

3.      Pantun
Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Dalam bahasa Jawa, misalnya, dikenal sebagai parikan. Lazimnya pantun terdiri atas empat larik (atau empat baris bila dituliskan), bersajak akhir dengan pola a-b-a-b (tidak boleh a-a-a-a, a-a-b-b, atau a-b-b-a). Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis.
Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian: sampiran dan isi. Sampiran adalah dua baris pertama, kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris masyarakat pendukungnya), dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak. Dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut.
Karmina dan talibun merupakan bentuk kembangan pantun, dalam artian memiliki bagian sampiran dan isi. Karmina merupakan pantun "versi pendek" (hanya dua baris), sedangkan talibun adalah "versi panjang" (enam baris atau lebih).
Ciri-ciri Pantun:
1. Rima sajaknya pola sajak silang (a-b-a-b).
2. Biasanya berupa kiasan alam atau apa saja yang dapat diambil sebagai kiasan.
3. Larik pertama dinamai sampiran, larik kedua isi
4. Tiap larik biasanya terdiri atas 4 perkataan
5. Jumlah suku kata setiap larik antara 8 – 12 suku kata

Contoh Pantun:

Pergi ke laut memancing ikan
Ikan didapat dibawa pulang
Sholat jangan engkau tinggalkan
Agar hidupmu menjadi tenang

Bunga mekar di dalam taman
Dipetik oleh si anak dara
Kalau engkau orang beriman
Jangan suka berkata dusta

Pergi ke sawah menanam padi
Padi ditanam tumbuh membesar
Coba tebak binatang ini
Badannya besar, kupingnya lebar

4.      Talibun
Talibun adalah bentuk puisi lama dalam kesusastraan Indonesia (Melayu) yang jumlah barisnya lebih dari empat, biasanya sampai 16-20, serta punya persamaan bunyi pada akhir baris (ada juga yang seperti pantun dengan jumlah baris genap seperti 6, 8, 12)
Talibun adalah sejenis puisi lama seperti pantun karena mempunyai sampiran dan isi, tetapi lebih dari 4 baris ( mulai dari 6 baris hingga 20 baris). Berirama abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde, dan seterusnya.
Ciri-ciri Talibun adalah seperti berikut:-
• Ia merupakan sejenis puisi bebas
• Terdapat beberapa baris dalam rangkap untuk menjelaskan pemerian
• Isinya berdasarkan sesuatu perkara diceritakan secara terperinci
• Tiada pembayang. Setiap rangkap dapat menjelaskan satu keseluruhan cerita
• Menggunakan puisi lain (pantun/syair) dalam pembentukannya
Gaya bahasa yang luas dan lumrah (memberi penekanan kepada bahasa yang
   berirama seperti pengulangan dll)
• Berfungsi untuk menjelaskan sesuatu perkara
• Merupakan bahan penting dalam pengkaryaan cerita penglipur lara

Contoh Talibun:

Tengah malam sudah terlampau
Dinihari belum lagi nampak
Budak-budak dua kali jaga
Orang muda pulang bertandang
Orang tua berkalih tidur
Embun jantan rintik-rintik
Berbunyi kuang jauh ke tengah
Sering lanting riang di rimba
Melenguh lembu di padang
Sambut menguak kerbau di kandang
Berkokok mendung, Merak mengigal
Fajar sidik menyinsing naik
Kicak-kicau bunyi Murai
Taktibau melambung tinggi
Berkuku balam dihujung bendul
Terdengar puyuh panjang bunyi
Puntung sejengkal tinggal sejari
Itulah alamat hari nak siang

5.      Gurindam
Gurindam adalah satu bentuk puisi Melayu lama yang terdiri dari dua baris kalimat dengan irama akhir yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi.

Pabila banyak mencela orang
Itulah tanda dirinya kurang

Dengan ibu hendaknya hormat
Supaya badan dapat selamat.

Barang siapa tiada memegang agama,
sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.


6.      Seloka
Seloka merupakan bentuk puisi Melayu Klasik, berisikan pepatah maupun perumpamaan yang mengandung senda gurau, sindiran bahkan ejekan. Biasanya ditulis empat baris memakai bentuk pantun atau syair, terkadang dapat juga ditemui seloka yang ditulis lebih dari empat baris.
Contoh seloka:

Sudah bertemu kasih sayang
Duduk terkurung malam siang
Hingga setapak tiada renggang
Tulang sendi habis berguncang

Baik budi emak si Randang
Dagang lalu ditanakkan
Tiada berkayu rumah diruntuhkan
Anak pulang kelaparan
Anak dipangku diletakkan
Kera dihutan disusui

7.      Syair
Syair adalah puisi atau karangan dalam bentuk terikat yang mementingkan irama sajak. Biasanya terdiri dari 4 baris, berirama aaaa, keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair (pada pantun, 2 baris terakhir yang mengandung maksud).
Ciri-ciri Syair :
1. Tiap bait terdiri atas 4 larik
2.
Jumlah suku kata setiap lariknya 8-12 suku kata
3. Berima aaaa,sempurna atau tidak sempurna
4. Keempat larik kalimatnya mempunyai perhubungan arti
5. Isinya nasihat, dongeng, atau cerita
Contoh syair:

Pada zaman dahulu kala
Tersebutlah sebuah cerita
Sebuah negeri yang aman sentosa
Dipimpin sang raja nan bijaksana

8.      Kit’ah
Kit’ah, yaitu puisi lama yang terdiri dari lima baris sebait (sama dengan kuint)
Contoh Kit’ah:

Jikalau kulihat dalam tanah pada ihwal sekalian ihsan,
Tiada kudapat bedakan pada antara rakyat dan sultan,
Fana juga sekalian yang ada,dengarkan yang Allah selalu berfirman,
Kullu man`alaiaha fanin,yaitu,
Barang siapa yang ada di dalam bumi itu fana juga

9.      Gazal
Gazal, yaitu puisi lama yang terdiri dari delapan baris sebait (sama dengan stanza atau oktaf).
Contoh gazal:

Kekasihku seperti senyawa pun adalah terkasih,termulia juga
Dan nyawaku pun,mana daripada nyawa itu jauh ia juga
Jika 1000 tahun lamanya pun hidup ada sia-sia juga
Hanya jika pada nyawa itu hamper dengan sedia suka juga
dan menghilangkan cintanya pun itu kekasihku yang setia juga

10.  Nazam
Nazam, yaitu puisi lama yang terdiri dari duabelas baris sebait.
Contoh nazam:

Sukar hendak menyelami
Perasaan dan hati wanita
Sama seperti sulitnya
Memahami bahasa ombak
Berdiri di tepian pantai
Aku terpesona oleh keindahan laut
Tiupan bayu serta
Lambaian pohon-pohon kelapa
Namun menatap wajah wanita
Aku tergoda oleh senyumannya
Yang menyalakan rindu
Seperti terdapat banyak wanita
Maka begitulah pula
Ada ramai lelaki
Namun ketiadaan wanita
Mampu menukarkan dunia
Menjadi sebuah padang sepi
Yang kosong dan bisu
Terima Kasih wanita
Tanpamu
Aku tak akan lahir ke alam ini!

11.  Ruba’i
Ruba’i, yaitu puisi lama yang terdiri dari empat baris sebait (samadengan kuatrin). Skema persajakannya adalah a-a-b-a dan berisi tentang nasihat, puji-pujian atau kasih sayang.
Contoh ruba’i :

Subhanahu Allah apa segala hal manusia
Yang tubuhnya dalam tanah jadi duli yang sia
Tanah ini kujadikan tubuhnya kemudian
yang ada dahulu ada padanya terlalu mulia

12.  Masnawi
Adalah jenis puisi melayu lama yang berasal dari arab –parsi. Puisi ini berisi puji pujian tentang tingkah laku seseorang yang mulia.
Ciri-ciri masnawi:
1.Jumlah larik dan barisnya tergolong bebas
2.Skema rima berpasangan (aa,bb,cc,……)
3.Memuji-muji orang
Contoh Masnawi:

UMAR

Umar yang adil dengan perinya
Nyatalahpun adil sama sendirinya
Dengan adil itu anaknya dibunuh
Itulah adalat yang benar dan sungguh
Dengan bedah antara isi alam
Ialah yang besar pada siang dan malam
Lagi pun yang menjauhkan segala syar
Imamu`ilhak di dalam kandang mahsyar
Barang yang hak tat`ala katakan begitu
Maka katanya sebenarnya begitu


0 comments:

Post a Comment

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Powered by Blogger.